Olelive.id – Persib vs Persija tidak hanya soal persaingan di atas lapangan hijau, melainkan berbagai sektor. Prestasi tentu menjadi topik utama saat menyoal dua klub ini, akan tetapi yang tidak kalah besar untuk dibicarakan adalah rivalitas keduanya di luar lapangan.
Pendukung kedua tim telah membawa rivalitas Persib Bandung dengan Persija Jakarta semakin meluas. Tak jarang hal ini menjadi sorotan nasional karena berulang kali membahayakan bahkan merenggut nyawa seseorang.
Lantas, bagaimana awal mula persaingan antara Persib dan Persija, dan seberapa jauh persoalan suporter keduanya? Semua akan dibahas secara lengkap di artikel ini!
Baca Juga: Jadwal Sepak Bola Hari ini Liga 1, Ada Persija Vs Persib?
Persib Vs Persija: Rivalitas di Dalam dan Luar Lapangan
Melihat jauh ke belakang, kedua tim ini sebenarya selalu bersaing secara sehat di persepakbolaan Indonesia. Tidak pernah ada bentrok yang berakibat buruk sejak dua tim ini berdiri, Persija pada 1928 dan Persib di tahun 1933.
Macan Kemayoran, yang kala itu masih bernama Voetbal Indonesia Jacatra (VIJ) menjadi tim yang lebih dahulu berjaya dengan berulang kali memenangkan Perserikatan atau liga Indonesia di era-1930an. Pada dekade 1970an, setelah berganti identitas menjadi Persija, mereka kembali merasakan kesuksesan.
Setelah itu baru lah Persib mendominasi. Pada 1980an, Maung Bandung dua kali menjuarai Perserikatan dan kerap finis di atas Persija. Dominasi Pangeran Biru masih berlanjut hingga awal 1990an di mana mereka sukses memenangkan edisi pertama Liga Indonesia pada musim 1994-1995.
Sejak saat itu baru lah rivalitas Persib dan Persija mulai meruncing. Berangkat dari kesuksesan masing-masing klub, terlihat ada gengsi yang dibawa Maung Bandung serta Macan Kemayoran setiap kali bertemu. Akan tetapi, semua hanya berputar di atas lapangan hijau.
Sampai akhirnya di awal 2000an rivalitas kedua klub ini kian melebar, yakni sampai ke sektor suporter. Viking Persib Club alias fans garis keras Maung Bandung berseteru dengan ultras Macan kemayoran, The Jakmania.
Tingginya tensi antar suporter membuat pertandingan yang melibatkan kedua klub sering dipindah ke tempat netral demi menghindarkan bentrokan. Hal ini jelas menunjukkan bahwa sekarang persaingan Persib vs Persija bukan cuma di atas rumput hijau, melainkan telah melebar ke sisi suporternya.
Riwayat Pertemuan Persib Vs Persija Live
Era Perserikatan
Pada masa ini Persija sebenarnya memiliki banyak rival seperti PSM Makassar, Persebaya Surabaya, dan PSMS Medan, namun pesaing utama mereka di era Perserikatan adalah Persib Bandung. Memang Pangeran Biru tidak banyak menjuarai liga kala itu, akan tetapi mereka selalu menjadi lawan yang merepotkan Macan Kemayoran.
Total 127 kali Persib vs Persija terjadi di era Perserikatan sejak 1933, dan beberapa di antaranya Macan Kemayoran masih menggunakan nama VIJ dan Pangeran Biru memakai PSIB/NVB (National Voetball Bond).
Secara keseluruhan, Persib lebih unggul ketimbang Persija sebelum dimulainya era Liga Indonesia. Maung Bandung menang 51 kali di berbagai ajang, sedangkan tim kebanggan The Jakmania 31 kali. Selebihnya berakhir imbang dan beberapa yang lain tidak diketahui hasilnya.
Kemenangan terbesar Persib di era Perserikatan adalah 7-0, di turnamen Jusuf Cup V yang diadakan di Makassar. Hasil sebenarnya dari pertandingan tersebut adalah 2-0 untuk Pangeran Biru, namun karena Persija tidak menyelesaikan permainan alhasil mereka dinyatakan mengundurkan diri.
Persija melakukan Walk Out dari pertandingan tersebut karena merasa dicurangi. Melansir laporan Bola.net, Macan Kemayoran tidak terima dengan keputusan wasit yang mengesahkan gol pemain Persib Cecep, karena menurut mereka itu tercipta dalam situasi offside.
Protes keras dilakukan pemain serta ofisial Persija, akan tetapi wasit yang bertugas kala itu Tumbo Saranani, bergeming dan melanjutkan jalannya pertandingan. Kemudian pada babak kedua hal yang sama kembali terulang.
Persib lagi-lagi mencetak gol yang menurut kubu Persija offside. Protes kembali dilayangkan, namun karena tidak ada tanggapan yang sesuai, pelatih Macan Kemayoran Soetjipto Soentoro meminta anak asuhnya untuk meninggalkan lapangan permainan. Karena itu, duel Persib vs Persija di Jusuf Cup V berakhir dengan skor 7-0 untuk Maung Bandung.
Baca Juga: 7 Legenda Persija Jakarta, Bambang Pamungkas Terpopuler?
Era Liga Indonesia
Persib Bandung memang jadi klub pertama yang berhasil memenangkan edisi perdana Liga Indonesia, akan tetapi untuk persaingan dengan Persija, Macan Kemayoran jauh lebih unggul ketimbang Maung Bandung,
Dalam 24 musim, keduanya bentrok sebanyak 49 kali di berbagai ajang dan Persija berhasil memenangkan 21 di antaranya. Bahkan ada masa di mana Macan Kemayoran benar-benar dominan atas Persib Bandung dengan sama sekali tidak memberikan kemenangan untuk Pangeran Biru.
Dominasi Persija atas Persib terjadi pada 1998 sampai 2007. Dalam periode tersebut jagoan warga Bandung sama sekali tidak pernah mencicipi kemenangan atas rivalnya itu, bahkan di turnamen jeda musim Yusuf Cup mereka tidak mampu menang.
Baru pada April 2007 lah Persib akhirnya bisa merasakan kembali menang melawan Persija, dan sampai sekarang keduanya saling bergantian mengalahkan satu sama lain baik di pertandingan maupun dalam hal perebutan juara liga.
Rivalitas yang Diperpanas Hubungan Konflik Antar-Suporter
Tak hanya klub yang saling sikut mengatasnamakan gengsi, pendukung Persib dan Persija juga kerap kali bersitegang karena harga diri. Seperti diketahui, Viking Persib Club dan The Jakmania punya riwayat yang tidak bagus. Kedua perkumpulan suporter itu sering terlibat baku hantam yang tak jarang juga menghilangkan nyawa seseorang.
Semua dimulai pada Liga Indonesia 2001. Saat itu Persija kebagian main tandang ke Bandung, dan berdasarkan pengalaman sebelumnya di mana Persib bertamu ke Stadion Lebak Bulus lalu disambut hangat oleh The Jakmania, tim ibukota berharap hal serupa bakal terjadi di Siliwangi.
Namun yang terjadi sebaliknya. Sebagian komunitas penggemar Persib tidak bisa menerima kehadiran pendukung Persija di kotanya dan melancarkan aksi brutal yang menyebabkan dua fans Persija mengalami luka fisik.
Sejak saat itu pertandingan Persib vs Persija selalu jadi sorotan banyak pihak mulai dari penyelenggara liga, pihak keamanan, sampai pengamat sepak bola Indonesia. Wajar saja, sebab sangat besar kemungkinan terjadinya keributan di luar lapangan saat atau setelah laga bertajuk Duel Klasik itu digelar.
Baca Juga: Jadwal Persija Putaran Kedua, Bisa Dapat Gelar Juara Liga 1?
Bentrokan Suporter yang Memakan Nyawa
Sampai sekarang sudah banyak kejadian yang melibatkan pendukung Persib dan suporter Persija, bahkan beberapa di antaranya menelan korban jiwa. Kami merangkum tiga kejadian bentrok antara Viking dan The Jakmania yang menyebabkan orang meninggal dunia.
1. Tiga Bobotoh dikeroyok di GBK
Insiden ini menyebabkan tiga nyawa melayang dan salah satunya adalah pria bernama Rangga Cipta Nugraha (22). Kala itu Rangga menyaksikan laga Persib vs Persija yang dihelat di stadion utama Gelora Bung Karno dari tribun sektor selatan.
Ketika Persib mencetak gol, Rangga tak bisa menyembunyikan kegirangannya. Hal itu memicu emosi The Jakmania, dan menurut laporan Tribunnews.com, Rangga diseret keluar stadion lalu dipukuli sampai tak sadarkan diri. Fans Persib itu sempat dilarikan ke RSCM dan mendapat perawatan insentif namun tak lama setelahnya dia menghembuskan nafas terakhirnya.
Selain Rangga, ada dua korban lain yang juga diduga Bobotoh dan meninggal karena dikeroyok oleh The Jakmania pada pertandingan yang dimainkan pada 27 Mei 2012 itu, yakni Lazuardi (29) serta Dani Maulana (17).
2. The Jakmania Dihadang Saat Perjalanan Pulang
Saking tingginya kemungkinan bentrok antar-pendukung di laga Persib vs Persija, pihak penyelenggara mengungsikan Duel Klasik edisi 2016 jauh ke tanah Surakarta. Pertandingan yang dimainkan di Stadion Manahan itu pun hanya terbuka untuk pendukung Macan Kemayoran.
Selama pertandingan berlangsung, semua berjalan normal dan tidak ada keributan dari kursi penonton. Akan tetapi, insiden baru terjadi beberapa jam setelahnya, yakni saat The Jakmania sedang melakukan perjalanan pulang ke Jakarta.
Menurut catatan CNN Indonesia, rombongan The Jakmania dihadang oleh oknum yang disebut sebagai pendukung Persib di daerah Tegal Karang, Cirebon. Pada momen itu, hampir semua fans Persija bisa melarikan diri, namun tidak dengan satu orang bernama Harun Al Rasyid.
Rasyid kabarnya terpisah saat keributan terjadi, dan alhasil dia jadi bulan-bulanan oknum yang melakukan pencegatan tersebut hingga akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia beberapa jam pasca-keributan.
3. Pengeroyokan di GBLA
Ini adalah kasus terakhir yang seharusnya tidak perlu terulang lagi. Haringga Sirla merupakan The Jakmania yang ingin mendukung langsung tim kebanggannya di pertandingan Persib vs Persija di Stadion Gelora Bandung Lautan Api pada 23 September 2018.
Namun nahas, belum sempat dia menyaksikan tim kesayangan berlaga dia sudah dihabisi duluan oleh oknum yang menganggap dia merupakan suporter tim lawan. Laporan dari Liputan6 menyatakan bahwa Haringga dikejar oleh massa di luar GBLA tepatnya di area parkir biru.
Orang-orang yang mengejar itu berteriak menyatakan Haringga adalah suporter Persija dan korban sempat meminta perlindungan ke pedagang sekitar, namun tak berguna. Massa yang banyak tetap memukuli dia menggunakan balok kayu, piring, botol, dan benda-benda lainnya sehingga meninggal dunia.
Itu tadi sejarah singkat rivalitas Persib vs Persija yang kontroversial, terutama soal pendukungnya. Bagaimanapun, pertandingan antarklub sepak bola tidak seharusnya memakan korban. Persaingan panas cukup di atas lapangan seperti apa yang dilakukan Maung Bandung dan Persija pada era perserikatan. Untuk mengetahui jadwal pertandingan Persib Vs Persija, ikuti informasi terbarunya dari portal berita bola Indonesia.