Nama Lengkap : Manchester City Football Club
Julukan Tim : The Citizens, The Blues, The Sky Blues
Stadion Kandang : Etihad Stadium (City of Manchester Stadium)
Kapasitas Stadion : 53,400
Lokasi Klub : Manchester
Didirikan : 1880
Liga : Premier League 2023-24
Manajer/Pelatih : Pep Guardiola
Sejarah Klub Sepakbola Manchester City
Olelive.id – FC Manchester City terbentuk pada tahun 1880 atau 143 tahun yang lalu. Saat pertama terbentuk, klub ini sebenarnya bernama St Mark’s West Gorton. Namun, nama tersebut hanya bertahan selama kurang lebih empat tahun sebelum akhirnya berganti seperti sekarang.
Selama berdiri, The Citizens telah memenangkan banyak gelar. Baik kompetisi lokal sampai kejuaraan kelas Eropa pernah dimenangkan oleh tim yang kini dilatih oleh Pep Guardiola itu. Semua gelar dipaparkan dari berita Man City terbaru!
Baca Juga: City Langganan Treble Winner, Bisa Menang Lagi di Musim Ini?
Skor City Liga Inggris
Selama bermain di puncak piramida sepak bola Inggris, Manchester City berhasil merebut gelar juara sebanyak sembilan kali. Dua gelar pertama direngkuh ketika liga masih bernama Divisi 1 yakni pada musim 1936–1937 dan 1967–1968.
Sementara sisanya diraih setelah liga Inggris berganti nama dan sistem menjadi Premier League yaitu pada musim 2011–2012, 2013–2014, 2017–2018, 2018–2019, 2020–2021, 2021–2022, dan 2022–2023.
Titel Premier League pertama Manchester City sendiri diraih secara dramatis. Mereka harus berjuang sampai detik terakhir Liga Inggris 2011-2012 untuk memastikan gelar juara.
Saat itu tanggal 13 Mei 2012, hari terakhir musim 2011-2012. Manchester City dan pendukungnya kala itu sedang berbahagia karena masih menjadi pemuncak klasemen Premier League berkat keunggulan selisih gol dengan tim yang duduk di urutan dua, Manchester United.
Pada hari itu The Citizens hanya harus menyamai hasil yang diraih Manchester United, apabila Setan Merah menang City juga harus menang, begitu seterusnya.
Manchester City berhadapan dengan Queen Park Rangers kala itu. Sebuah pertandingan mudah bagi mereka mengingat lawannya sedang terseok-seok di peringkat 17 klaasemen dan hanya unggul dua poin dari zona degradasi.
“Saya ingat sangat sulit bagi saya untuk tidur nyenyak pada malam sebelumnya karena saya berbaring di tempat tidur sambil berpikir ‘wow, kita punya peluang untuk memenangkan Premier League besok’,” kata Pablo Zabaleta kepada Sky Sports.
Pablo Zabaleta sendiri adalah orang yang berhasil menenangkan publik Etihad Stadium usai berhasil mencetak gol pada menit ke-39 yang membawa Manchester City unggul 1-0 atas Queen Park Rangers.
“Saat kedudukan 1-0, kami berpikir dengan para pemain yang kami miliki, kami akan memasuki babak kedua dan mengendalikan permainan, bahwa kami akan menguasai bola dan mungkin mencetak gol kedua,” ucap Zabaleta lagi.
Sementara itu di pertandingan lain Manchester United juga berhasil unggul lebih dulu daripada lawannya, Sunderland, berkat gol Wayne Rooney pada menit ke-20. Hal ini tidak mengubah apa pun mengingat Manchester City masih unggul selisih gol di tabel klasemen.
Akan tetapi situasi berubah saat laga memasuki 45 menit terakhir. Djibril Cisse berhasil mencetak gol penyama kedudukan untuk QPR tiga menit setelah babak kedua dimulai. Sontak pendukung Manchester City terdiam.
Kemudian memasuki menit ke-55 ada kejadian lagi yang menambah panas drama pencarian gelar Manchester City. Gelandang QPR, Joey Barton, diganjar kartu merah usai bertengkar dengan striker The Citizen, Carlos Tevez.
Bermain melawan 10 pemain jelas menjadi keuntungan tersendiri untuk pasukan Roberto Mancini. Namun nahasnya, tidak demikian. Justru QPR lah yang berhasil unggul atas mereka 11 menit pasca-kartu merah Joey Barton.
Itu adalah gol yang diciptakan Jamie Mackie. Memanfaatkan umpan silang kiriman Armand Traore, Mackie yang berada dekat sekali dengan gawang sukses menyambut bola dengan tandukan yang gagal diselamatkan kiper The Citizen, Joe Hart.
Tertinggal saat waktu tersisa sedikit membuat pemain Manchester City mulai kehilangan kepercayaan diri. Salah satunya adalah calon pahlawan Manchester Biru hari tersebut, Sergio Aguero. “Ketika saya melihat waktu, saat itu menit ke-88 dan kedudukan menjadi 2-1, saya berpikir ‘tidak, saya tidak percaya’,” kenang Aguero.
Mancini juga mengaku grogi saat itu, meski di sisi lain dia juga tetap yakin segalanya bisa berubah. “Saya khawatir namun pada saat yang sama hal-hal luar biasa bisa terjadi di Premier League, terutama di menit-menit terakhir pertandingan,” tutur Mancini.
Sementara itu, gol semata wayang Wayne Rooney sukses mengantar Manchester United berhasil mengunci kemenangan 1-0 atas Sunderland. Pasukan Sir Alex Ferguson unggul dua poin di puncak klasemen dengan dan tinggal menghitung menit sebelum dinobatkan sebagai kampiun Premier League 2011-2012. City masih bermain.
Keyakinan Mancini dan semua pemainnya membuahkan hasil. Pada masa injury time tepatnya 90+2′, mereka berhasil menyamakan kedudukan lewat aksi Edin Dzeko. Berawal dari tendangan sudut David Silva, striker asal Bosnia itu berhasil memenangkan duel udara dan tandukannya gagal diselamatkan kiper QPR, Paddy Kenny.
“Saya masih bergidik ketika menceritakan kisah itu. Saya berdoa kepada Bunda Maria dan berkata ‘kamu tidak mungkin meninggalkan saya pada saat seperti ini’,” kata Mancini kepada Sky di Italia pada tahun 2016. Benar saja, doa Mancini terkabul pada menit 93:20.
Bermula dari situasi serangan balik, gelandang Manchester City, Nigel de Jong, mengirim umpan terobosan kepada Sergio Aguero yang lalu bermain umpan satu-dua dengan rekannya di lini serang, Mario Balotelli.
Taktik umpan pendek itu berhasil mengecoh bek lawan sehingga Aguero bisa menembus jantung pertahanan lawan dan melepaskan tembakan yang menggetarkan gawang QPR untuk ketiga kalinya pada pertandingan itu.
Seketika publik Etihad Stadium bergemuruh. Aguero melepas kaosnya dan melemparnya sebagai bentuk selebrasi, diikuti oleh rekan satu timnya. Di ujung lain lapangan, Joe Hart berlari berputar-putar, lengannya terentang. Di sela-sela, Mancini berlari ke arah asisten Brian Kidd dan pelatih David Platt dan memeluk mereka erat-erat.
Tak lama setelahnya peluit akhir dibunyikan. Manchester City berhasil melakukan “mission impossible”. Para pendukung City pun berteriak merayakan. Akhirnya mereka memenangkan liga lagi setelah sekian lama.
Kesuksesan nan dramatis ini menginspirasi pasukan Manchester City pada musim-musim berikutnya. Buktinya, mereka berhasil mendominasi Liga Inggris selama bertahun-tahun, bahkan sampai saat ini.
Baca Juga: Update Klasemen Liga Championship, City Paling Unggul?
Klasemen Man City Piala FA dan Piala Liga
Selain liga, FC Manchester City juga telah memenangkan kompetisi domestik Inggris lainnya yaitu Piala FA sebanyak tujuh kali pada musim 1903–1904, 1933–1934, 1955–1956, 1968–1969, 2010–2011, 2018–2019, 2022–2023).
Tak hanya itu, Piala Liga juga telah dijuarai oleh Manchester City sebanyak delapan kali, pada musim 1969–1970, 1975–1976, 2013–2014, 2015–2016, 2017–2018, 2018–2019, 2019–2020, dan 2020–2021.
Kabinet piala Man City juga dihiasi oleh enam trofi FA Community Shield yang diraih pada tahun 1937, 1968, 1972, 2012, 2018, dan 2019.
Manchester City Liga Champions dan Kompetisi Eropa
Turnamen bergengsi antar-klub Benua Biru, Liga Champions, juga sudah dimenangkan oleh Manchester Biru Langit sebanyak satu kali pada musim kemarin, 2022-2023. Kemenangan di UCL itu juga dilengkapi dengan keberhasilan menyabet gelar UEFA Super Cup pada tahun 2023.
Selain itu, trofi European Cup Winners’ Cup yang dimenangkan satu kali pada musim 1969-1970 juga melengkapi koleksi gelar turnamen Eropa milik Manchester Biru.
Daftar Skuad Manchester City
No | Posisi | Nama Pemain Mancity |
2 | DF | Kyle Walker |
3 | DF | Ruben Dias |
4 | MF | Kalvin Phillips |
5 | DF | John Stones |
6 | DF | Nathan Ake |
8 | MF | Mateo Kovacic |
9 | FW | Erling Haaland |
10 | MF | Jack Grealish |
11 | MF | Jeremy Doku |
13 | FW | Zack Steffen |
16 | MF | Rodri |
17 | MF | Kevin De Bruyne |
No | Posisi | Nama Pemain |
18 | GK | Stefan Ortega |
19 | FW | Julian Alvarez |
20 | MF | Bernardo Silva |
21 | DF | Sergio Gomez |
24 | DF | Josko Gvardiol |
25 | DF | Manuel Akanji |
27 | MF | Matheus Nunes |
31 | GK | Ederson |
33 | GK | Scott Carson |
47 | MF | Phil Foden |
52 | MF | Oscar Bobb |
82 | DF | Rico Lewis |
Kapten Manchester City
Manchester City 2023-sekarang tidak menggunakan sistem kapten dan wakil kapten, alih-alih mereka memakai sistem 5 pemimpin senior. Semua pemimpin senior tersebut berstatus setara. Kelima pemain yang dimaksud adalah (urutan sesuai abjad):
- Bernardo Silva
- Kevin De Bruyne
- Kyle Walker
- Ruben Dias
- Rodri
Jadi, apakah kamu tertarik menjadi penggemar Manchester City? Yuk, dapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya mengenai jadwal man city di portal berita bola dunia!