Julukan Tim: Die Roten Bullen (The Red Bulls)
Nama Lengkap: RasenBallsport Leipzig e.V.
Didirkan: 2009
Stadion: Red Bull Arena
Kapasitas: 47.069
Manajer/Pelatih: Marco Rose
Sejarah Pendirian dan Filosofi Klub
Olelive.id – RB Leipzig adalah salah satu klub sepakbola yang relatif baru dan menciptakan dampak instan yang signifikan di Bundesliga. Klub ini didirikan pada tahun 2009 oleh Red Bull GmbH, perusahaan asal Austria yang dikenal dengan investasi mereka dalam berbagai tim olahraga di seluruh dunia. Sejak saat itu, RB Leipzig telah menjadi salah satu kekuatan utama dalam sepakbola Jerman dan Eropa.
RB Leipzig didirikan pada tahun 2009 ketika Red Bull GmbH membeli lisensi sepakbola SSV Markranstädt dan mendirikan klub baru di Leipzig. Red Bull sebelumnya telah sukses dalam mengubah klub Austria, Salzburg menjadi RB Salzburg dan New York MetroStars menjadi New York Red Bulls. Mereka ingin menambah kekuatan dengan merambah ke sepak bola Jerman.
Salah satu hal yang membedakan RB Leipzig adalah filosofi mereka dalam mengembangkan pemain muda. Klub ini memiliki sistem akademi yang kuat dan mengutamakan pemain muda dalam skuad utama mereka. Mereka telah menghasilkan beberapa pemain muda berbakat, seperti Timo Werner, Dayot Upamecano, dan Naby Keïta yang kemudian dijual ke klub-klub besar di seluruh Eropa.
Baca Juga: Rapor Pertandingan Munchen, Siap Rebut Juara 1 Bundesliga?
Prestasi dan Perjalanan di Bundesliga
Sebagai klub baru, RB Leipzig diharuskan memulai dari NOFV-Oberliga yang merupakan divisi kelima Liga Jerman. Di musim pertamanya sebagai klub baru, mereka berhasil menjadi juara dan promosi ke Regionalliga. Selama tiga musim berada di divisi keempat, mereka akhirnya berhasil lolos ke divisi tiga pada musim 2012-2013.
Potensi RB Leipzig semakin terlihat ketika berhasil naik ke Bundesliga 2 setelah hanya semusim bermain di divisi ketiga Liga Jerman pada musim 2013-2014. Penampilan gemilang yang konsisten membuat mereka akhirnya mendapatkan promosi ke Bundesliga pada musim 2016-2017.
Sejak promosi ke Bundesliga, RB Leipzig telah menjadi pesaing kuat dalam persaingan liga. Sebagai klub promosi, mereka finis sebagai runner-up di belakang Bayern Munich. Ini adalah pencapaian yang mengesankan untuk klub yang baru saja naik ke divisi teratas sepakbola Jerman.
Selama beberapa musim berikutnya, Die Rotten Bullen terus bersaing di papan atas Bundesliga dan secara konsisten tampil di kompetisi Eropa. Mereka mencapai semifinal Liga Champions pada musim 2019/2020. Ini merupakan pencapaian besar bagi klub yang relatif baru.
Leipzig belum pernah merasakan juara Bundesliga, posisi terbaik mereka hanya finis sebagai runner up pada musim 2016-2017 dan 2020-2021. Mereka pernah menjuarai DFB-Pokal pada musim 2021-2022 dan 2022-2023 serta DFL-Super Cup pada tahun 2023. Dengan prestasi ini, mereka memberikan warna baru terhadap peta persaingan Bundesliga.
Baca Juga: Rapor Bayern Munich di Bundesliga 2023/2024, Calon Juara 1?
Pengaruh terhadap Sepakbola Jerman
RB Leipzig juga memiliki pengaruh yang signifikan dalam perkembangan sepakbola Jerman. Mereka telah mendorong perubahan dalam cara klub-klub Jerman beroperasi. Dengan hal ini, mereka menunjukkan bahwa klub dapat berhasil dengan strategi pembelian pemain muda dan berfokus pada pengembangan bakat di dalam negeri, yang menginspirasi klub-klub lain di Jerman untuk mengikuti jejak mereka.
Kontroversi Pembentukan RB Leipzig
Ditengah prestasinya, pertandingan RB Leipzig juga menjadi sumber kritik dan kontroversi. Klub yang relatif baru ini telah memicu berbagai perdebatan dalam dunia olahraga. Hal ini bermula dari perubahan nama klub dari SSV Markranstädt menjadi RB Leipzig yang mendapat kecaman keras. Salah satu kritik utama adalah bahwa nama RB Leipzig mengandung inisial RB, yang terkait dengan merek Red Bull, yang merupakan pemilik klub.
Orang yang mengkritik hal tersebut merasa bahwa perubahan nama ini mencerminkan tingkat komersialisasi dan keterlibatan merek dalam sepakbola yang berlebihan. Mereka juga menganggap perubahan nama ini sebagai contoh dari pengaruh keuangan yang kuat dalam sepakbola. Selain itu, ada beberapa aturan dan peraturan di beberapa liga dan kompetisi yang melarang penggunaan inisial merek dalam nama klub.
Hal lain yang menjadi kontroversi adalah bahwa RB Leipzig didukung secara finansial oleh Red Bull GmbH, sebuah perusahaan dengan sumber daya finansial yang sangat kuat. Kritik ini mencakup pandangan bahwa klub telah memanfaatkan sumber daya keuangan untuk membangun tim yang kompetitif, sehingga merugikan klub-klub lain yang tidak memiliki akses ke sumber daya yang sama. Ini menciptakan ketidaksetaraan dalam kompetisi sepakbola.
Kritik lain terhadap RB Leipzig berkaitan dengan pendekatan mereka terhadap transfer pemain. Klub ini sering membeli pemain muda berbakat, mengembangkan mereka, dan kemudian menjual mereka dengan harga yang tinggi. Hal ini dinilai oleh banyak pengamat sebagai tindakan tidak tepat karena mengganggu perkembangan pemain. Praktik semacam ini juga dapat menimbulkan kesan bahwa klub hanya mementingkan keuntungan semata bukan kesuksesan jangka panjang.
Selain itu, ada masalah tentang hubungan erat antara RB Leipzig dan Red Bull GmbH. Beberapa orang merasa bahwa klub ini kurang memiliki identitas kota karena asosiasinya dengan merek Red Bull. Mereka khawatir bahwa identitas dan tradisi sepakbola di kota Leipzig terlupakan dalam prosesnya.
RB Leipzig telah mendapat kritik karena kurangnya dukungan dari suporter tradisional sepakbola. Karena klub ini relatif baru, mereka tidak memiliki sejarah panjang atau penggemar lama yang biasanya mendukung klub-klub tradisional. Ini telah menciptakan ketidaknyamanan di kalangan penggemar sepakbola Jerman, yang merasa bahwa klub ini adalah contoh nyata dari komersialisasi berlebihan dalam sepakbola.
RB Leipzig juga mendapat kritik karena pemakaian hak penamaan dan logo yang memiliki keterkaitan dengan merek Red Bull. Beberapa suporter dan orang dalam dunia sepakbola merasa bahwa klub seharusnya tidak memiliki hak untuk menggunakan RB dalam nama mereka. Mereka dianggap melanggar beberapa aturan liga.
Skuad RB Leipzig 2023/2024
No | Posisi | Nama Pemain |
1 | GK | Peter Gulacsi |
2 | DF | Mohamed Simakan |
3 | DF | Christopher Lenz |
4 | DF | Willi Orban |
5 | DF | El Chadaille Bitshiabu |
7 | MF | Dani Olmo |
8 | MF | Amadou Haidara |
9 | FW | Yussuf Poulsen |
10 | MF | Emil Forsberg |
11 | FW | Timo Werner |
13 | MF | Nicolas Seiwald |
14 | MF | Christoph Baumgartner |
16 | DF | Lukas Klostermann |
17 | FW | Lois Openda |
No | Posisi | Nama Pemain |
18 | MF | Fabio Carvalho |
20 | MF | Xavi Simons |
21 | GK | Janis Blaswich |
22 | DF | Davod Raum |
23 | DF | Castello Lukeba |
24 | MF | Xaver Schlager |
25 | GK | Leopold Zingerle |
26 | MF | Ilaix Moriba |
30 | FW | Benjamin Sesko |
36 | GK | Timo Schlieck |
39 | DF | Benjamin Henrichs |
44 | MF | Kevin Kampl |
Selain nama-nama pemain di atas, klub sepak bola satu ini juga memiliki skuad RB Leipzig U19. Nah, setelah kamu mengetahui informasi lengkap profil RB Leipzig, apakah kamu tertarik untuk mendukungnya? Jika iya, segera cari tahu jadwal pertandingan RB Leipzig terbaru!