Olelive.id – Eredivisie selalu saja berhasil mencetak pemain-pemain bertalenta kelas dunia. Mulai dari striker-striker haus gol sampai penjaga gawang handal pernah mentas dari liga Belanda.
Akan tetapi, dari semua pemain kelas dunia yang pernah bermain di sana, terdapat beberapa yang sukses memenangkan trofi pemain terbaik dunia versi France Football, Ballon d’Or. Siapa saja pemain itu? Simak di artikel ini!
Tiga Jebolan Eredivisie Pemenang Ballon d’Or
Ballon d’Or merupakan sebuah penghargaan yang dibuat oleh France Football dan sudah ada sejak tahun 1956. Digelar setahun sekali dan award ini diberikan kepada individu sepak bola baik itu laki-laki, perempuan, dan junior.
Trofi Ballon d’Or dianugerahkan kepada pemain terbaik putra dan putri, sementara pemain junior mendapat piala bernama Kopa Trophy. Selain pemain outfield, ada juga penghargaan untuk penjaga gawang yang diberi nama Yashin Trophy.
Semenjak digelar, sudah puluhan pemain memenangkan penghargaan ini, dan sampai sekarang Lionel Messi menjadi pemegang gelar terbanyak dengan delapan trofi. Disusul Cristiano Ronaldo yang mengoleksi lima piala.
Selain Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo, masih ada pemenang lainnya dan beberapa di antaranya pernah merumput di pertandingan Eredivisie. Ketiga peraih Ballon d’Or yang memiliki pengalaman main di Eredivisie adalah Johan Cruyff, Marco van Basten, dan Ronaldo Luis Nazario de Limat.
Bagaimana profil ketiga pemain tersebut? Kapan mereka memenangkannya dalam meningkatkan statistik Eredivisie? Dan Bersama klub apa masing-masing dari tiga sosok itu mendapatkan Ballon d’Or? Simak terus artikel ini!
Baca Juga: 7 Pemain Saudi Pro League dengan Gaji Besar, Neymar Berapa?
1. Johan Cruyff
Johan Cruyff adalah mantan pemain dan pelatih legendaris asal Belanda yang memiliki pengaruh sangat besar pada persepakbolaan modern baik saat bermain maupun melatih. Masa keemasan pria kelahiran 25 April 1947 ini adalah saat membela klub raksasa netherlands Eredivisie, Ajax Amsterdam.
Selain bermain di Ajax, Cruyff juga bermain untuk Barcelona, Los Angeles Aztecs dan Washington Diplomats, serta klub liga Belanda lainnya, Feyenoord.
Salah satu pengaruh yang diberikan pemain yang berposisi sebagai striker ini adalah gerakan “Cruyff Turn” yang sampai kini masih kerap dipakai oleh pemain untuk mengelabui lawan dengan cara tiba-tiba mengubah arah pergerakan bola dan pemain. Gerakannya sangat penting setiap dalam permainan sehingga bisa menambah poin hasil Eredivisie.
Cruyff bermain untuk Ajax mulai 1964 sampai 1973. Di sana, dan di sana dia berhasil memenangkan segalanya termasuk trofi Ballon d’Or yakni pada tahun 1971 dan 1973, yang kemudian diperolehnya lagi setelah pindah ke Barcelona, yaitu edisi 1974.
2. Marco van Basten
Setelah Cruyff, lulusan Eredivisie lainnya yang turut memenangkan Ballon d’Or dan meningkatkan klasemen liga Eredivisie adalah Marco Van Basten. Sama seperti pendahulunya, pria kelahiran 31 Oktober 1964 ini juga memenangkan trofi pemain terbaik versi France Football sebanyak tiga kali.
Nama Marco van Basten melejit saat masih memperkuat Ajax Amsterdam. Enam tahun bersama tim ibu kota Belanda, Van Basten muda berhasil membukukan 128 gol dalam 133 penampilan di berbagai ajang.
Kendati demikian, trofi Ballon d’Or tidak didapat sang pemain saat membela Ajax melainkan setelah memperkuat raksasa Italia, AC Milan. Penghargaan pertama dan kedua diperoleh secara beruntun, 1988 dan 1989.
Sementara itu piala Ballon d’Or ketiga didapat pada tahun 1992, setelah menjalani musim luar bersama AC Milan. Sepanjang kampanye 1991-1992 sang pemain menorehkan catatan luar biasa setelah terlibat dalam 41 gol AC Milan.
Selain Ballon d’Or, pada 1992 Marco van Basten juga memperoleh penghargaan lainnya, FIFA World Player of the Year dan UEFA Best Player of the Year yang seakan menasbihkan bahwa dia adalah pesepak bola terbaik saat itu.
3. Ronaldo Luis Nazario de Lima
Kurang lengkap rasanya apabila membahas mantan pemain Eredivisie yang menang Ballon d’Or tanpa mencantumkan nama Ronaldo Luis Nazario de Lima. Seperti diketahui, striker yang dijuluki O Fenomeno itu pernah memperkuat salah satu klub liga Belanda, PSV Eindhoven, selama dua musim yakni 1994-1995 dan 1995-1996.
Meski terbilang singkat, namun perjalanan Ronaldo botak di PSV Eindhoven sangatlah luar biasa. Tampil sebanyak 57 kali di berbagai ajang, dia berhasil menyarangkan 54 gol dan membukukan tujuh assist.
Salah satu penampilan luar biasa pemain asal Brazil ini bersama PSV Eindhoven tercipta dalam pertandingan ronde pertama UEFA Cup 1994-1995 (sekarang Europa League) melawan Bayer Leverkusen. Dalam laga itu, R9 yang masih berusia 18 tahun mencetak tiga gol.
Namun, bukan itu yang menjadikannya buah bibir melainkan kecepatan dan gaya bermainnya yang tidak lazim pada masa itu. Striker Bayer Leverkusen, Rudi Voller, yang menyaksikan langsung penampilan Ronaldo kala itu pun mengakuinya.
“Belum pernah dalam hidupku melihat seorang pemain berusia 18 tahun bermain sepertinya,” kata Rudi Voller setelah pertandingan seperti dilansir dari Guardian.
Setelah dua musim berkontribusi dalam Eredivisie klasemen, Ronaldo pindah ke Spanyol dan gabung Barcelona. Bersama raksasa Catalan itu lah dia memenangkan segalanya termasuk Ballon d’Or yang dimenangkannya pada usia sangat muda, 21 tahun 96 hari.
Apabila dijabarkan, tak heran mengapa Ronaldo berhasil memenangkan Ballon d’Or edisi 1997. Sebab satu-satunya musim di mana dia membela Barcelona itu sangatlah fantastis. Sepanjang musim 1996-1997 dia mencetak 47 gol dalam 49 kesempatan di berbagai ajang.
Dia membantu Barcelona meraih gelar Piala Winners UEFA 1996-1997, menutup musim dengan gol kemenangan di final, dan meraih kemenangan di Supercopa de Espana 1996. Ia juga memenangkan penghargaan pencetak gol terbanyak La Liga pada tahun 1997 dengan 34 gol dalam 37 pertandingan, dan Sepatu Emas Eropa.
Itu bukan satu-satunya trofi Ballon d’Or yang dimenangkan Ronaldo dalam kariernya. Pada 2002, setelah berseragam Real Madrid, dia kembali menyabet penghargaan tersebut. Namun, kemenangan itu bukan diraihnya berkat performa di klub melainkan bersama timnas Brasil.
Sebagaimana kita ketahui, pada 2002 Brazil memenangkan Piala Dunia yang dihelat di Korea-Jepang, dan dalam turnamen empat tahunan itu Ronaldo berhasil mencuri spotlight dengan penampilannya. Tak ayal pada akhir tahun dia pun dianugerahi Ballon d’Or.
Selain Ballon d’Or, Ronaldo juga mengantongi sejumlah gelar bergengsi lainnya yakni FIFA Golden Shoe (top skor Piala Dunia), FIFA Silver Ball (pemain terbaik kedua di Piala Dunia ), FIFA World Cup Final Most Valuable Player, dan BBC World Sport Star of the Year.
Baca Juga: 7 Pemain Real Betis dengan Nilai Transfer Fantastis!
Honorable Mention: Ruud Gullit
Ruud Gullit adalah salah satu sosok legendaris dalam dunia sepak bola yang lahir pada 1 September 1962 di Amsterdam, Belanda. Ia adalah seorang pemain sepak bola yang berbakat dengan keterampilan luar biasa, kepemimpinan, dan karisma yang membuatnya menjadi salah satu sosok yang sangat dihormati dalam dunia olahraga.
Gullit memulai karir profesionalnya pada usia 16 tahun dengan klub HFC Haarlem di Belanda. Namun, dia segera menarik perhatian banyak klub besar dan pindah ke Feyenoord dan kemudian ke PSV Eindhoven. Di sana, dia menjadi pemain kunci dalam tim dan membantu PSV meraih gelar Eredivisie.
Pada tahun 1987, Gullit memulai perjalanan luar biasa di Italia ketika dia bergabung dengan AC Milan. Di Milan, Gullit bermain bersama dengan pemain-pemain hebat seperti Franco Baresi, Paolo Maldini, dan Marco van Basten. Bersama mereka, dia membantu Milan mendominasi kompetisi dan memenangkan banyak gelar, termasuk dua Scudetto dan dua Liga Champions UEFA.
Selain itu, saat berseragam Milan Gullit juga berhasil memenangkan Ballon d’Or. Berkat penampilan impresifnya di PSV sepanjang musim 1986-1987 yang kemudian dilanjutkannya pada paruh pertama kampanye 1987-1988 bareng Milan.
Itulah informasi mengenai pemain Eredivisie peraih Ballon d’Or yang telah dirangkum portal berita bola dunia. Temukan berita menarik lainnya mengenai klasemen Eredivisie atau skuad jagoanmu lainnya!